Polres Trenggalek – Pemuda adalah merupakan organ penting dalam pembangunan bangsa, bergejolak hidup penuh dengan tantangan, belajar, berlatih, dan melakukan kegiatan perjalanan ke alam bebas. Hal tersebut dapat digabungkan menjadi satu dengan kegiatan wisata yaitu panjat tebing dan edukasi tentang kearipan lokal masyarakat sekitar pemanjatan, desa Watuagung Polsek Watulimo Polres Trenggalek yang memiliki tebing sepikul yang berpotensi untuk mengembangkan minat dan bakat wisata khususnya olah raga panjat tebing. Senin (14/8/2017).
Menurut Aiptu Kamidi anggota Polsek Watulimo Polres Trenggalek, yang sekaligus kediamannya di jadikan posko panjat tebing oleh team panjat tebing FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) dari Trenggalek mengatakan bahwa tebing sepikul, adalah merupakan tebing yang selama ini banyak didengungkan oleh para penggiat panjat tebing alam yang berada di Indonesia, “Sepikul merupakan kata dari bahasa jawa yang berarti satu pikulan”, jelas Aiptu Kamidi.
Tebing yang menjulang keatas menyerupai tower tersebut terbagi sebanyak 3 tower yang bersebelahan, 2 tower yang berhimpitan sebelah timur adalah gunung Sikambe, dan 1 disebelah barat yang dikenal dengan gunung Suwur.
Gunung sepikul memiliki 3 jalur, 1 diantaranya memiliki jalur yang sudah terpasang hanger (tambatan dari bahan besi anti karat sebagai tempat memasang pengamanan) sampai puncaknya tebing, sedangkan 2 jalur di tower 2 tebing sepikul belum terpasang hanger sampai puncak tebing.
Karakteristik batuan pada tebing sepikul adalah batuan andesit.Pada jalur pemanjatan utama yang dapat ditempuh dengan memasang quickdraw sampai puncaknya tebing, anda dapat menemui 12 pitch yang rata-rata terpasang lebih dari 2 pengaman di tiap pitchnya.(sebutan teras di tebing sebagai wadah istirahat pemanjat dan mengamankan pemanjat selanjutnya).
“Dengan kegiatan team panjat tebing FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) dapat dijadikan bahan ilmu pengetahuan dan pelatihan mental” pungkas Aiptu Kamidi.
Sumber : Halo