Mengenal Lebih Dekat Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, S.I.K., M.H.

by

Polres Trenggalek – Sejak tanggal 1 Desember 2017 yang lalu, AKBP Didit Bambang Wibowo S, S.I.K., M.H. resmi menjabat sebagai Kapolres Trenggalek yang sebelumnya bertugas di Robinkar SSDM Polri. Lahir dari keluarga besar Polisi telah menempanya menjadi sosok yang tegas dan peka terhadap segala permasalahan dilingkungannya.

Masa kecilnya lebih banyak di habiskan di kota pahlawan Surabaya. Disekolah, Didit kecil termasuk anak cerdas dan berprestasi. Lulus dari SDN 69 Surabaya tahun 1990 dilanjutkan SMPN 4 Surabaya tahun 1993 dan SMAN 10 Surabaya lulus tahun 1996 yang merupakan salah satu sekolah favorit.

Selepas SMA, dorongan untuk mengabdikan diri kepada negara melalui Kepolisian semakin tak terbendung. Saat mengetahui dibuka pendaftaran anggota Polri ia pun tak melewatkannya.

“Saya ikut seleksi Seba dan Akabri. Waktu itu masih bisa mendaftar bersamaan. Dua-duanya lulus dan saya memilih jalur Akabri.” Ucap AKBP Didit

Lulus Akabri (Sekarang Akpol) berpangkat Ipda, tugas pertama yang diemban adalah Pamapta C Polresta Palu Polda Sulteng. Satu tahun kemudian bergeser menjadi Kanit Sabhara, kemudian Kanit Turjawali masih di Polresta Palu. Tahun 2004, ia dipercaya memegang amanah sebagai Kasatlantas Polres Parigi Montong.

AKBP Didit menuturkan, pengalaman paling menarik saat jadi Kasatlantas di Polres Parigi Montong adalah keberhasilan mengungkap kecelakaan lalu lintas di jalan hutan dimana tidak ada saksi satu pun yang bisa dimintai keterangan. Namun dengan kegigihan dan insting polisinya dirinya berhasil menangkap pelaku tabrak lari lengkap beserta barang bukti kendaraan.

“Banyak pengalaman yang saya dapatkan saat bertugas di Sulawesi Tengah. Keindahan alamnya luar biasa. Masyarakatnya ramah. Tantangan terberat hanya dari segi geografis dan infrastruktur saat itu” Jelas suami dari Kemala Bharitima Astanti Widya yang juga Ketua Cabang Bhayangkari Trenggalek ini.

Setelah lulus PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) tahun 2008, AKBP Didit yang waktu itu masih berpangkat AKP dimutasikan ke Polda Kepulaian Babel. Berbagai jabatan pun sempat ia sandang. Dari Kasubagrenmin Ditlantas, Kapolsek Mentok Polres Bangka Barat, Kasatlantas Polres Bangka, keludian ditarik kembali ke Polda Kepulauan Babel sebagai Kasi Laka Subdit Bingakkum, Kapolsek Jebus Polres Bangka Barat, Kabagops Polres Bangka Selatan dan Wakapolres Bangka.

Hingga tahun 2015, setelah lulus Sespimmen, Bapak dari empat orang anak ini dimutasikan ke Mabes Polri dan dipercaya menjabat sebagai Assesor Madya Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri. Pada posisi ini lah, seorang AKBP Didit banyak bersentuhan dengan metode pengembangan kompetensi dan Sumberdaya Manusia Polri. Tak berselang lama, ia pun berpindah tugas sebagai Kasubbagkatpa Bagpangkat Robinkar SSDM Polri sebelum kemudian memegang tongkat komando sebagai Kapolres Trenggalek Polda Jawa Timur.

Melihat sepak terjang dan pengalamannnya saat bertugas di Sulteng, Kepulauan Babel hingga SSDM Polri, maka tak heran jika dalam memimpin Polres Trenggalek banyak program-program unggulan yang diluncurkan. Salah satunya adalah slogan Galek_Klik yang berarti Komitmen, Loyalitas, Integritas dan Kompetensi.

“Ide atau gagasan hanya akan menjadi wacana jika tidak ada eksekusi dan langkah kongkrit.” Jelas AKBP Didit

Program unggulan lainnya adalah Kami Peduli Sesama atau KPS yang berorientasi pada membangun kepekaan dan kepedulian anggota Polri terhadap masyarakat miskin dan kaum marjinal. Program yang bertujuan meningkatkan empati dan simpati ini tidak hanya dijalankan pada tingkat Polres saja melainkan keseluruhan anggota sampai Polsek jajaran.

“Kepedulian harus berangkat dari hati yang didasari dengan rasa keikhlasan. Dimulai dari hal terkecil, dari diri sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat. Outcomenya, kehadiran Polri sebagai representasi kehadiran negara benar-benar dirasakan oleh masyarakat” imbuhnya.

Sementara pada tataran eksternal, guna meningkatkan partisipasi publik, digelar Safari Jumat yakni sebuah upaya preemtif kepolisian membangun komunikasi intensif dengan tokoh agama, Alim Ulama, dan pimpinan Ponpes sekaligus melaksanakan salat Jumat bersama masyarakat sekitar.

“Komunikasi yang baik adalah ada interaksi timbal balik. Dalam hal ini Kepolisian dengan masyarakat sehingga kita bisa menampun segala aspirasi, keluhan dan harapan masyarakat yang kemudian di jabarkan melalui kebijakan. Dengan datang dan berdialog langsung, maka saya akan mengetahui kondisi yang sebenarnya. Bukan sebatas menerima laporan dari bawahan” Tegas AKBP Didit.

Selama hampir 3 bulan menjabat sebagai Kapolres Trenggalek, dibawah kepemimpinan AKBP Didit, beberapa kasus menonjol berhasil diungkap seperti kasus korupsi hibah sapi, Curat dan di beberapa TKP,  serta pemberantasan Miras dan Narkoba. Tak kalah penting, jajaran Satreskrim juga menorehkan prestasi lainnya yakni penggunaan e-penyidikan 100% tertinggi se-Polda Jatim. Selain itu, bidang Humas juga menduduki Rangking satu versi IMM dimana salah satu operatornya merupakan andalan Cybertroop Polda Jatim.

Progres kedepan, AKBP Didit berharap situasi Kamtibmas di Kabupaten Trenggalek tetap kondusif khususnya menjelang Pilkada serentak tahun 2018. Menekan kasus penipuan yang masih menduduki peringkat tertinggi di Trenggalek, menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas serta menggalang partisipasi publik dalam kaitannya menjaga keamanan lingkungan secara mandiri.

“Masih banyak yang harus kita kerjakan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Trenggalek. Kami tidak bisa bekerja sendiri, butuh bantuan dari seluruh pihak agar Trenggalek menjadi kota yang aman, tentram dan sejahtera.” Pungkasnya.


Sumber : Halo

No More Posts Available.

No more pages to load.