Polres Trenggalek – Mungkin itu yang bisa digambarkan dalam sosok KSPKT Polsek Pule Polres Trenggalek Aiptu Nugroho di sela -sela kegiatan patroli di salah satu bengkel las listrik yang berada di Pule. Keinginan agar bisa melakukan pengelasan yang bagus dan benar di tanyakan kepada karyawan las dengan meminta contoh dalam pengelasan, kegiatan ini dilakukan pada Sabtu Kemarin ( 17/02 ).
Dengan memeragakan praktek pengelasan, Aiptu Nugroho personel Polsek Pule Polres Trenggalek didampingi Kanit Reskrim Aiptu Bagyo, SH mencoba melakukan pengelasan. Dengan memakai pelindung mata agar tidak silau oleh pencaran sinar yang dihasilkan dari pengelasan, dalam praktek ini menggunakan kaca mata warna hitam. ” Kita lakukan belajar dalam berwira usaha, siapa tahu akan menambah penghasilan selama berdinas menjadi Polisi, ” kata Personel Polsek Pule Polres Trenggalek Aiptu Nugroho dengan nada bergurau.
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena.
Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya. Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 °C.
Sumber : Halo