Polres Trenggalek – Menjelang perhelatan pesta demokrasi di Jawa Timur, Jajaran Kepolisian Resort Trenggalek gencar melaksanakan cipta kondisi Kamtibmas kondusif. Tidak saja pola represif berupa menekan terjadinya kejahatan atau kriminalitas tetapi juga pola preventif dan preemtif yakni upaya pencegahan dengan mengedepankankan kehadirian polisi ditengah masyarakat serta mengembangkan keterlibatan publik dalam mencegah setiap gejala gangguan Kamtibmas yang muncul.
Salah satu yang dilakukan oleh Polres Trenggalek adalah melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah di masjid-masjid di seluruh kabupaten Trenggalek. Langkah ini dilakukan oleh seluruh personel dari jenjang Polres, Polsek hingga Bhabinkamtibmas di tingkat desa.
Tidak hanya sekedar menginstruksikan, Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, S.I.K., M.H turun langsung kelapangan memberi contoh kepada anggotanya. AKBP Didit terpantau tim redaksi melaksanakan salat Subuh berjamaah di salah satu Masjid di Desa Ngares Trenggalek yang nota bene KH. M Yusak yang juga Ketua MUI Trenggalek merupakan imam dan pengasuh di masjid tersebut. Sabtu (31/03)
Usai salat Subuh yang di ikuti oleh puluhan masyarakat sekitar tersebut, AKBP Didit berkesempatan menyampaikan tren gangguan Kamtibmas saat ini.
AKBP Didit mengatakan, media sosial menyimpan potensi gangguan Kamtibmas yang dapat berpengaruh besar di masyarakat. Merebaknya berita Hoax, saling adu domba, ujaran kebencian dan isu Sara merupakan beberapa hal yang kerap di temukan di Media Sosial.
“Saya berharap, masyarakat lebih cerdas dalam menyerap informasi. Jangan mudah membagikan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Bijak bermedsos agar tidak terjerat UU ITE.” Ujar AKBP Didit
AKB Didit juga menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kerukunan. Menurutnya, menjelang Pilkada 2018, dinamika politik semakin meningkat. Meskipun berbeda pandangan dan pilihan, persatuan dan kesatuan haruslah di utamakan.
“Pilihan boleh berbeda, tapi kerukunan harus tetap di jaga” Ucapnya.
Sumber : Halo