Keren, Polisi Gunakan Metode Outdoor Learning dan Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Tertib Lalin Anak Usia Dini

by

Polres Trenggalek – Kreativitas anggota Satlantas dalam membangun kedekatan dan penyampaian edukasi kepada anak-anak memang patut diacungi jempol. Selalu ada saja cara baru agar suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Seperti yang terlihat di Kelompok Bermain (KB) atau yang lebih dikenal dengan sebutan play group Aisyiyah Trenggalek. sejumlah petugas kepolisian yang merupakan anggota dari Unit Kamsel Satlantas ini terlihat sedang memberikan edukasi kepada puluhan anak-anak. Selasa, (22/10).

Uniknya, edukasi yang dilakukan tersebut memanfaatkan gambar-gambar komik kartun sebagai media pembelajaran dibantu dengan layar dan LCD proyektor. Beberapa diantaranya bahkan berupa audio visual (video lengkap dengan lagu anak-anak yang memang sudah cukup familier dikalangan anak-anak.

Tak berhenti disitu, petugas juga menggelar berbagai permainan out door di halaman sekolah dengan disisipi berbagai pesan tentang polisi dan kelalulintasan. Tak ayal, metode inipun disambut antusias anak-anak.

Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kastalantas AKP Agus Prayitno, S.H., mengatakan, metode yang bisa dibilang kreatif ini dinilai cukup efektif untuk memberikan pengetahuan dan dasar-dasar berlalu lintas kepada anak usia dini.

“Kita sesuaikan dengan usia anak-anak. Karena audience kita adalah anak usia dini, jadi kita kolaborasikan antara bermain dan belajar.” Jelas AKP Agus.

Lebih lanjut AKP Agus mengatakan, kegiatan tersebt pada dasarnya merupakan rangkaian dari kegiatan Satgas preentif dalam rangka mensukseskan Operasi Zebra Semeru 2024 sebagai bagian dari upaya edukasi kepada masyarakat luas, termasuk diantaranya anak usia dini.

“Hasilnya mungkin tidak bisa dirasakan hari ini, tetapi nanti. Harapan kita, kedepan mereka bisa menjadi generasi yang tangguh, cerdas dan memahami tentang aturan lalu lintas, mengedepankan keselamatan dan menjadikan tertib berlalu lintas sebagai budaya.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.