Polres Trenggalek – Menyikapi dinamika Kamtibmas dewasa ini, jajaran Polres Trenggalek terus menggalakkan berbagai pelatihan bagi anggotanya. Salah satunya adalah pelatihan pengendalian massa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dalmas.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K. saat membuka pelatihan peningkatan kemampuan (Katpuan) Dalmas di halaman Mapolres menuturkan, pelatihan ini diikuti oleh sedikitnya 110 personel gabungan (SSK) dari berbagai satuan fungsi kepolisian hingga Polsek jajaran. Rabu, (30/4).
“Keterampilan pengendalian massa merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh semua anggota Polri. Oleh sebab itu, saya minta serius, diperhatikan betul apa yang menjadi arahan instruktur.” Tegasnya.
Pihaknya juga meminta setiap peserta agar benar-benar memahami tugas dan tanggung jawabnya, baik secara individu maupun ikatan kelompok. Tahapan per tahapan dari awal sampai akhir sudah disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan segala aspek.
“Pahami juga aturan dan SOP penggunaan perkuatan. Pada kondisi tertentu, ada hal-hal yang harus dipatuhi dengan memperhatikan tindakan yang terukur.” Imbuhnya.
AKBP Ridwan menekankan agar seluruh anggota tidak under estimate dalam menyikapi situasi di Kabupaten Trenggalek. Kemampuan, kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus selalu ditanamkan agar tidak terdadak oleh situasi.
“Kita buat simulasi seperti situasi sesungguhnya sehingga saat menghadapi kondisi seperti itu anggota tidak kaget dan sudah paham apa yang harus dilakukan. Kita harus selalu siap. Pengetahuan kita siap, skill kita siap, mental kita juga siap.” Pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam pelatihan ini terdapat beberapa materi yang diberikan antara lain formasi Dalmas awal dan kompi Dalmas tangan terkait, bongkar pasang pelengkapan Dalmas, lintas ganti dengan Dalmas lanjut, pergerakan desak maju dan dorong maju, sikap berlindung, penyelamatan korban Unras, formasi bersaf maju ditutup dengan konsolidasi dan pemberian arahan terkait kekurangan dalam pegerakan dalam tahapan Dalmas.
Bukan itu saja, sejumlah peserta juga diberikan pelatihan khusus untuk tim negosiator yang domotori oleh Satbinmas dan Polwan yang bertugas sebagai jembatan komunikasi antara massa dengan sasaran aksi.