Polres Trenggalek – Silaturahmi dengan tokoh Majelis Tafsir Alquran (MTA) dilaksanakan rombongan Polsek Pule Polres Trenggalek yang dipimpin Kapolsek Pule Iptu Suraji, Kamis (22/6). Kegiatan dalam rangka silaturahmi sekaligus mempererat hubungan dengan tokoh agama yang ada di Pule, Merupakan kegiatan yang sama dilakukan kepada tokoh agama di Pule. Sebagai ulama mempunyai peran yang sangat penting dalam turut menciptakan situasi yang aman minimal dilingkungan tinggal, karena tidak mungkin adanya ketahanan nasional bila tidak diawali dari lingkup kecil seperti lingkungan desa.
Tokoh yang dikunjungi oleh Kapolsek Pule Iptu Suraji dan rombongan adalah tokoh MTA Sidomulyo, yang namanya sudah banyak dikenal dalam jamaah MTA, siapa lagi kalau bukan tokoh Tulus. Kunjungan Kapolsek Pule di rumahnya menindak lanjuti makin maraknya aliran-aliran yang menyimpang dari ajaran islam. Yang membuat peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahannya, Dengan memonitor pergerakan ibadah yang dilakukan warga melalui silaturahmi dari Polsek Pule Polres Trenggalek ke para tokoh agama yang ada.
“Yang tidak bisa diterima adalah membawa aliran yang mengatasnamakan ajaran islam, dilain pihak sudah bertentangan dengan ajaran islam sendiri. Ini yang bisa menimbulkan keresahan kepada masyarakat,” Kata Iptu Suraji dalam kunjungan di tokoh agama Sidomulyo.
Upaya dalam pencegahan aliran keras bisa dilakukan melalui pembinaan kepada masyarakat, tentang bahaya masuknya paham radikalisme. Melalui sosialisasi dari Polri khususnya Polsek Pule dalam memberikan pemahaman tentang radikalisme kepada masyarakat, sehingga potensi dari penduduk yang dimungkinkan munculnya paham seperti itu bisa dicegah. Melalui pembinaan bahaya radikalisme bisa melibatkan semua warga masyarakat seperti tokoh Agama.
Waspadai setiap ada ajaran-ajaran dan ajakan yang mencurigakan seperti umroh gratis, berjihad, janji-janji kehidupan yang lebih baik serta ajakan agar menggunakan cadar. Dengan modus perekrutan dengan mendekati kelompok atau organisasi yang se-aliran dan ekonomi pas-pasan, mencari orang di kampung yang militan dan mengisahkan perjuangan dengan mengiming-ngimingi untuk berjihad. Itu merupakan cara pelaku aliran radikal dalam merekrut anggotanya, seperti yang disampaikan Iptu Suraji saat menuturkan kepada tokoh agama Sidomulyo, Tulus.
Sumber : Polres Trenggalek