Jangan Gunakan Pewarna Buatan atau Sintetis pada Jajanan Anak

by

Polres Trenggalek – Bhabinkamtibmas Desa Bendoagung Polsek Kampak Polres Trenggalek Brigadir Galih Setia Adi melaksanakan tatap muka dengan para penjual makanan di sekitar SDN 1 Bendoagung guna memberikan himbauan agar tidak menggunakan pewarna buatan atau sintesis pada dagangan yang dijual mereka, Jum’at (10/11/2017).

Bahan pewarna makanan bukanlah merupakan hal baru. Sudah sejak lama umat manusia menggunakan zat tertentu untuk memberikan warna pada makanan. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk “menggoda” konsumen dengan warna-warna yang menarik, sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan akhirnya memakannya. Meski telah lama digunakan, ada perbedaan mendasar antara waktu lampau dengan waktu kini perihal sumber bahan pewarna makanan tersebut.

Pada waktu lampau, bahan pewarna makanan sering diambil dari bahan-bahan alam, misalkan ingin warna merah maka akar bit yang digunakan, dan seterusnya. Dalam proses pembuatannya, seringkali pewarna alami digunakan sebagai purwarupa dalam proses sintetis pewarna buatan. Oleh karena itu, pewarna buatan dapat dipastikan akan memiliki warna yang lebih mencolok atau menarik ketimbang pewarna alami.

Selain warna yang lebih menarik, keunggulan lain pewarna buatan dibandingkan pewarna alami adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksinya lebih kecil serta memiliki waktu kadaluwarsa yang jauh lebih panjang daripada pewarna alami. Terlepas dari keunggulannya, pewarna sintetis ternyata menyimpan sejuta bahaya, terutama bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya seperti menyebabkan kanker dan gangguan fungsi ginjal.

“Mari gunakan pewarna makanan yang alami demi keselamatan dan kesehatan anak anak kita, berdagang bukan hanya masalah mata pencaharian namun juga harus bertanggung jawab terhadap barang yang dijual” ujar Brigadir Galih Setia Adi Bhabinamtibmas Desa Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.


Sumber : Polres Trenggalek

No More Posts Available.

No more pages to load.